25 November 2008

Jadilah Perwira Brimob Yang Luar Biasa


Harapan tersebut terucap dari orang nomor satu di Secapa Polri, Brigjen Drs M.Ibrahim, MH ketika memberikan sambutan dalam rangka syukuran HUT Brimob ke-63 di Secapa Sukabumi. Kasecapa menuturkan bahwa seseorang tidak akan berhasil jika tidak luar biasa. “Setelah lulus dari Secapa dan menjadi perwira Brimob, tunjukkanlah bahwa anda adalah perwira Brimob yang luar biasa,” ujar Kasecapa.

Berkaitan dengan peringatan HUT Brimob, Brigjen Pol Drs M.Ibrahim, MH mengingatkan hendaknya momen tersebut tidak hanya acara seremonial belaka, tetapi hendaknya bisa menggali nilai-nilai yang terkandung dalam perjalanan Brimob Polri hingga menginjak usia 63 tahun. Salah satunya yaitu ketika Brimob menerima Satya Cakti Yanottama, yaitu penghargaan tertinggi pada Satuan ABRI karena jasa dan pengabdian Brimob Polri dalam mempertahankan kemerdekaan. “Ketika itu Brimob mendapatkan yang pertama, Satuan ABRI yang lainnya belum,” ujar nya lagi.

Syukuran yang dilaksanakan pada tanggal 24 Nopember dan bertempat di gedung Pangrango Secapa tersebut selain dihadiri oleh anggota Brimob yang sedang mengikuti pendidikan, juga dihadiri oleh perwakilan siswa Setukpa Angkatan 36 beserta seluruh pejabat utama Secapa serta anak yatim dan pengurus dari yayasan Assobariah. Dalam acara tersebut kepada yang hadir disuguhkan company profile Brimob Polri yang menjelaskan tugas dan kemampuan yang dimiliki oleh Korps baret biru yang kemudian dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Kasecapa yang diberikan kepada dua siswa dari Brimob Polri yang berusia tertua dan termuda yang menjadi siswa di Secapa.

Dalam memperingati HUT Brimob ke-63 ini, anggota Brimob Polri yang sedang melaksanakan Setukpa Reguler Angkatan 36 Tahun 2008 ini selain melaksanakan syukuran, juga menyantuni 36 anak yatim dari yayasan Assobariah. Tidak hanya itu saja, bertepatan dengan HUT Brimob pada tanggal 14 Nopember lalu, sebanyak 63 orang anggota Brimob melakukan bakti sosial dengan mendonorkan darahnya di RS Secapa. “Donor darah dilakukan oleh 63 siswa yang secara kebetulan sesuai dengan HUT Brimob yang ke-63, sedangkan anak yatim yang kami santuni sebanyak 36 orang sesuai dengan angkatan kami yaitu 36 di Setukpa Polri,” ujar Sugiyanto selaku ketua panitia penyelenggara.

06 November 2008

Brimob Asli Tangkap Brimob Gadungan


Tertangkapnya Brimob gadungan tersebut berawal dari kecurigaan Briptu Juliahadi yang secara tidak sengaja berpapasan dengan seseorang yang menggunakan pakaian dinas lapangan warna hitam lengkap pada hari Rabu (5 Nopember 2008) di salah satu tempat kebugaran di Depok. “Dia sepertinya telah selesai fitness” ujar Briptu Juliahadi. Merasa penggunaan seragam yang tidak tepat waktu tersebut membuat anggota Sie Kesjas ini berusaha untuk menyelediki dan mengobati rasa curiganya dengan bertanya tentang identitas orang tersebut.

Dengan ramah Briptu Juliahadi mencoba memberi salam kepada orang tersebut dan setelah terjadi dialog ia mulai menanyakan tentang identitas orang tersebut. Pemilik NRP 73070346 ini semakin curiga setelah Brimob gadungan tersebut tidak bisa menjawab nama Kepala Detasemen tempat ia bertugas dan ia pun tidak bisa menunjukkan Kartu Tanda Anggota nya. “Waktu saya lihat KTP nya, ternyata dia punya dua buah KTP dengan nama yang berbeda” ujar nya lagi.

Setelah berkoordinasi dengan Propam Korbrimob, Briptu Juliahadi mengajak Brimob gadungan tersebut untuk ikut ke Korbrimob Polri guna dimintai keterangan. Menurut nya lagi, Brimob gadungan tersebut tidak melakukan perlawanan sebab ia bertutur kata dengan baik-baik dan tidak emosi sehingga pada malam itu juga brimob gadungan tersebut bisa diajak ke Propam Korbrimob Polri. “Dia sempat juga untuk mengajak damai dan mencoba meyuap saya” kenang nya.

Setelah diperiksa oleh Propam Korbrimob Polri, terungkaplah bahwa Brimob gadungan tersebut bernama M Andri Sakarov, warga Citayam Depok. Menurut pengakuannya, seragam Brimob yang ia gunakan tersebut adalah miliknya dimana seragam hitam tersebut didapat dari pembagian ditempatnya bekerja sebagai security. Kemudian ia membeli atribut Brimob Polri di toko sekitar Korbrimob Polri Kelapadua Depok yang selanjutnya atribut tersebut dipasangkan di seragam hitam miliknya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan Propam, Brimob gadungan tersebut mengakui bahwa ia mengenakan seragam Brimob Polri dengan tujuan untuk menghemat ongkos kendaraan dan agar terlihat gagah dengan seragam yang dipakainya. Setelah melalui serangkaian proses pemeriksaan, Brimob gadungan tersebut di serahkan ke Polres Depok untuk diproses dan diberi sangsi sesuai jenis pelanggaran yang telah dilakukannya.

Melihat dengan mudahnya seragam dengan atribut lengkap dimiliki dan digunakan oleh masyarakat luas, Briptu Juliahadi yang berhasil menangkap Brimob gadungan tersebut merasa khawatir jika ada masyarakat umum yang mengaku sebagai anggota Brimob dan melakukan hal negatif, tentu citra yang kurang baik akan melekat di Brimob Polri, meski hal tersebut dilakukan oleh Brimob gadungan. “Jadi Brimob itu susah dan pendidikan nya berat, nggak kepingin aja lihat orang lain maen pake atribut Brimob Polri, apalagi jika Brimob gadungan tersebut melakukan hal negatif… tentunya nama baik Brimob yang akan tercoreng” tambah Briptu Juliahadi.